=Hamimku

Tips Praktik Read Aloud Mudah Di Rumah, Coba Yuk!

18 komentar
Tips praktik read aloud mudah di rumah
Hai Kawan Hamimku, aku mau berbagi pengalaman seputar read aloud nih. Ada yang sudah pernah mendengar metode membaca dengan cara read aloud kah?

Pasalnya, membaca dengan metode read aloud atau membacakan nyaring membuat minat baca anak-anak khususnya balita meningkat lho! Kok bisa ya? Aku dan kawan-kawanku yang sudah mempraktikannya membuktikan sendiri.

Kabar baiknya, read aloud itu sangat menyenangkan kok. Tak hanya anaknya yang happy tapi orang tua juga. Nah, kali ini aku ingin membagikan tips praktik read aloud mudah di rumah. Agar Kawan Hamimku bisa mencobanya sendiri ya.

Sekilas Tentang Read Aloud


Yups, sebelum aku bagikan tips praktik read aloud mudah di rumah sebaiknya Kawan Hamimku tahu nih. Apa sih read aloud itu?

Read aloud
Read aloud berasal dari kata Bahasa Inggris yang terdiri dari kata read yang artinya membaca, sedangkan aloud artinya nyaring. Jadi, read aloud artinya membaca nyari.

Sederhananya, read aloud adalah membaca dengan bersuara. Yoi, biasanya semasa kita di sekolah dasar kelas bawah, anak-anak masih menggunakan cara membaca dengan suara ya. Rupanya hal ini memang berguna untuk melatih anak-anak agar lebih lancar membaca.

Eits, tapi read aloud tidak bertujuan membuat anak bisa membaca ya Kawan Hamimku. Read aloud atau membacakan nyaring adalah aktivitas membaca yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta berinteraksi dengan buku. Membangun rasa cinta membaca dengan menciptakan pengalaman membaca menyenangkan.

Nah, jadi jika ada yang malas membaca buku setelah read aloud. Ahahhha, itu artinya metode read aloudnya jangan-jangan ada yang kurang tepat nih. Oke, tak perlu berlama-lama ya aku bagikan tips agar read aloud di rumah bersama anak-anak jadi lebih berkesan.

Yuk simak ulasanku di bawah ini!

Tips Praktik Read Aloud Mudah Di Rumah, Coba Yuk!


Yes, aku ingin menulis tips ini didedikasikan untuk para orang tua. Karena sejatinya menumbuhkan kecintaan anak pada aktivitas membaca berawal dari rumah. Layaknya sebuah pengasuhan hakikatnya adalah membentuk kebiasaan dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan bukan?

Sama hal yang dengan membaca, ketertarikan anak dengan aktivitas membaca pada dasarnya karena ada pengalaman menyenangkan dan berkesan bagi mereka. Sehingga anak-anak ketagihan untuk membaca.

Lima Tips Praktik Read Aloud Mudah di Rumah


Yuhuii, ini dia lima tips praktik read aloud mudah di rumah :

Pertama, niat yang lurus

Ops, kenapa kok niat jadi tips pertama? Yups karena semua amal kebaikan itu memiliki ruh karena niatnya. Aku sarankan untuk meluruskan niat dan berdoa kepada Tuhan Semesta Alam agar dimudahkan kita untuk melakukan aktivitas read aloud bersama anak..

Ingat, read aloud tidak bertujuan membuat anak mampu membaca tapi meningkatkan minat baca. Dengan kata lain, yuks kita luruskan niat kita. Dengan niat yang baik dan kuat maka stok sabar saat membaca bersama anak juga makin besar hwkakaka.

Berdasarkan pengalaman pribadi dan teman-teman pegiat read aloud, aku dan anggota komunitas read aloud di kotaku sudah membuktikannya. Jika tidak ada niat yang kuat maka komitmen untuk bisa read aloud di rumah juga mudah goyah. Jadi begitu Kawan Hamimku!

Kedua, Jangan Jadi Beban

Wah, benar juga nih. Tips kedua dari aku adalah jangan jadikan aktivitas membaca adalah suatu hal yang memberatkan. Buat para orang tua, membaca bersama anak itu bisa dilakukan kapan saja kok. Yang penting kondisi keduanya fit.

Jangan memaksakan diri jika memang anak tidak sedang mood membaca. Atau di saat orang tua sedang sibuk dengan kerjaan. Sebaiknya, pilih waktu-waktu yang santai tapi bukan berarti mengesampingkan aktivitas ini ya.

Karena butuh konsistensi untuk membuat read aloud ini menjadi habbit. Saranku, luangkan waktu 5-10 menit secara konsisten membacakan nyaring bersama anak. Bisa ketika pagi sebelum bekerja atau menjelang jam tidur anak.

Selain itu, aktivitas membacakan nyaring ini bisa membangun bounding yang kuat antara orang tua dan anak. Asyikkan manfaat berlipat!

Ketiga, Jangan Ada Unsur Paksaan

Yoi, aku mengingatkan kembali bahwa read aloud itu memiliki target menciptakan pengalaman membaca yang menyenangkan ya. Coba bayangkan jika aktivitas ini dilakukan secara terpaksa, bagaimanakah kesan yang akan tercipta?

Nah, Kawan Hamimku tak perlu memaksa untuk read aloud bersama anak. Lakukan secara natural saja. Diawali dengan ajakan membaca buku dari pilihan buku yang anak suka. Ini trik ya, ketika read aloud bacalah buku yang sesuai dengan kesukaan anak.

Umumnya, anak-anak suka dengan buku bergambar. Sebab mereka belum bisa membaca jadi mereka bisa memahami buku melalui gambar yang mereka lihat. Dengan kata lain, anak-anak membaca cerita melalui gambar hehehe.

Dan tugas kitalah mendampingi dan membuat cerita dalam buku lebih hidup. Inilah goals yang diharapkan ketika read aloud. Terbangun interaksi ketika membaca sehingga mengasah kemampuan kognitif anak sejak dini.

Keempat, kuasai teknik dasar read aloud

Wuih, membacakan buku ada tekniknya? Hahaha ya bisa dibilang ini langkah membacakan nyaring sehingga read aloud memang berbeda dengan membaca pada umumnya. Inilah kenapa read aloud lebih menyenangkan.

Lima Langkah Sederhana Read Aloud


Ada lima langkah sederhana read aloud:

1. Membaca sebelum read aloud

Read alouder atau pembaca sebaiknya membaca terlebih dahulu buku yang ingin dibaca bersama anak. Jika perlu buatlah Kajian Teks Sederhananya atau disingkat KTS.

Contoh kajian teks sederhana read aloud
Cara membuat KTS mudah kok, ini semacam lembar sederhana ringkasan buku yang berisi judul, penulis, ilustrator, penerbit, tokoh dalam buku, alur cerita yang berisi awal, tengah atau konflik, akhir cerita, dan daftar kosa kata baru yang mungkin ingin disampaikan kepada anak.

KTS ini sangat membantu ketika kita read aloud nanti, karena kita seakan sudah membuat skenario membaca sebelum read aloud bersama anak-anak.

2. Awali aktivitas read aloud dengan aktivitas sebelum membaca

Apaan nih aktivitas sebelum membaca? Ini istilah yang aku buat sendiri ya Kawan Hamimku. Jadi, untuk menarik perhatian dan konsentrasi anak-anak ketika read aloud. Sebaiknya kita awali dengan aktivitas yang menarik perhatian, seperti menyanyi, bercerita hal-hal yang anak suka, menggunakan peraga, dan lain sebagainya.

Yang tak kalah penting, pilih buku sesuai usia anak dan yang anak suka atau pilih sendiri. Hal ini tentu mempengaruhi kesuksesan membaca bersama anak hehe.

3. Mulai dari Cover

Yupi, salah satu perbedaan mencolok ketika kita membaca buku pada umumnya dengan aktivitas membaca menggunakan metode read aloud adalah membaca cover.

Wah bagaimanakah cara membaca cover?

Umumnya, di cover buku tertulis judul, penulis, ilustrator jika ada dan penerbit. Ketika read aloud semua itu dibacakan untuk anak. Jangan di skip ya.

Penting bagi anak untuk mengetahui bahwa buku ini ada yang membuat, ada yang menerbitkan. Serta membangun interaksi bahkan sejak melihat cover.

Misal seperti ini?

Ada buku dengan cover ayam dan itik. Para orang tua atau read alouder bisa mengawali dengan menanyakan ada gambar apa di cover tersebut dan lain-lainnya.

4. Biarkan Membaca Secara Alami

Apa maksudnya membaca secara alami? Hahaha, seringkali aku mendapati pertanyaan apa beda read aloud dan mendongeng? Ini dia yang perlu ditekankan bahwa pada dasarnya read aloud adalah aktivitas membaca.

Jika bicara membaca maka fokusnya adalah pada buku. Berbeda dengan mendongeng yang menjadikan buku sebagai media tambahan atau peraga. Sedangkan, read aloud buku adalah media utama. Kita membaca selayaknya gestur membaca.

Kita boleh memainkan intonasi ketika membaca tapi cukup disesuaikan dengan kata dan kalimat yang ada di dalam buku. Nah, sederhana bukan?

5. Bangun interaksi


Apakah read aloud harus menghabiskan satu buku?

Yap, ini salah satu pertanyaan yang kerap aku terima. Jadi, membacakan nyaring tidak terfokus pada menghabiskan buku. Jikapun saat membaca hanya sampai separuh isi buku maka itu tak masalah.

Karena selain kita membaca isi buku, target yang ingin dicapai ketika read aloud adalah terbangun interaksi antara pembaca dan pendengarnya. Terlebih jika ada ilustrasi ataupun kosa kata baru yang anak dengar. Nah itu bisa jadi bahan diskusi lho bersama anak.

Ditambah lagi, rentang konsentrasi anak terbatas. Jadi ikuti saja kemauan anak ketika membaca. Kalaupun ketika membaca anak maunya loncat halaman tetap ikuti saja. Sejatinya anak sedang merekam apa yang mereka lihat dan dengar.

Dengan mengikuti kemauan anak saat membaca maka hal ini secara tidak langsung menjadikan aktivitas read aloud mulai disukai anak-anak. Otomatis ya, read aloud menjadikan aktivitas membaca lebih menyenangkan.

Kelima, Bangun diskusi di luar read aloud

"Jangan selesai dimembaca," pesan mentor.read aloud pada kami..

Ya, artinya kita sebaiknya setelah menyelesaikan membaca jangan langsung berhenti. Ajak anak diskusi dengan cara review ulang atau meminta anak menceritakan kembali.

Jikapun tidak memungkinkan maka bisa dilakukan ketika sedang santai. Intinya, sebisa mungkin menjadikan aktivitas membaca tadi berkelanjutan hal ini dilakukan dalam rangka mengingatkan anak agar terus terhubung dengan apa yang mereka baca. Menarik ya!

Yuhuiii itu dia tips yang bisa aku bagikan kepada Kawan Hamimku. Tips praktik read aloud mudah di rumah ini sangat bisa dipraktikan oleh siapa saja lho. Bahkan di sekolah bagi para guru TK/PUAD pun untuk sekolah dasar kelas bawah.

Selamat mencoba dan merasakan sensainya!

Tunggu ulasan seputar literasi ku di postingan selanjutnya. Buat Kawan Hamimku yang ingin mendapatkan edukasi seputar kesehatan bisa mengunjungi kawan blogger asal Surabaya di blog personalnya, yakni blog dokter taura. Beliau memang ahli dibidangnya lho! Asli dokter anak!
Hamimeha
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

18 komentar

  1. Terima kasih tipsnya Kak..bisa nih kami praktekkan di rumah agar si kecil jadi suka baca seperti kami juga..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, jadi teringat waktu kecil dulu..kami jiga sering dibacakan cerita oleh bapak-ibu, yg diteruskan oleh kakak2. Dan saat sudah lancar membaca, giliranku membaca nyaring yaitu membacakan berita di koran untuk nenek.. hehe.. asyik deh..

      Hapus
    2. Wah menarik ternyata punya kebiasaan membaca koran untuk nenek ini lebih dapat lho karena membaca nyaring itu mudah terekam sama otak kita kan.

      Hapus
  2. Aku sudah bolak-balik reading aloud dengan anakku.

    Ternyata benar, bahwa kalau mau reading aloud itu, badanku dan badan anak memang harus sama-sama fit.

    Pernah aku sedang kecapekan, masih harus mengerjakan proyek, tapi anakku minta reading aloud. Aku menolak, tapi anakku maksa. Akhirnya aku mengalah, aku read aloud tapi suaraku sangat moody. Akibatnya, bukannya setelah read aloud jadi happy, anakku jadi sedih banget.

    Lalu kami berdua membuat kesepakatan bahwa anakku tidak akan memaksa read aloud kalau aku sedang terlalu sibuk, lalu aku harus menyediakan waktu rutin untuk read aloud, dan kalau sampai aku tidak sempat read aloud seharian, maka jatah read aloud akan dirapel pada hari berikutnya begitu aku sanggup read aloud..

    Itu berhasil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, sebaiknya emang anak dikasih tahu kondisi kita. Akupun begitu sama kedua anakku ini.

      Kalo pas lagi crowded aku bioang buat jam berapa gitu membacanya. Karena jadinya kalo dipaksakan malah gak memyenangkan..poin read alpudnya malah ga dapat goalsnya.

      Hapus
  3. Read aloud itu beda dengan mendongeng berarti ya? Lebih mirip read together dengan suara nyaring. Hmm...berarti selama ini aku salah paham dong 😅

    Aku kirain read aloud = mendongeng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya beda mas, karena buku menjadi media utama read aloud. Sedang mendongeng bahasa lisan dimana buku hanya media tambahan.

      Hapus
  4. Read aloud ini adalah cara membaca nyaring ya mbak. Read aloud punya banyak manfaat, makanya baiknya mulai dipraktikkan ya mbak
    Cara read aloud juga mudah, terima kasih sudah berbagi tips mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup betul mulai aja dulu mbak. Hehhe...lama-lama akan terbiasa kok

      Hapus
  5. Aku selalu senang kalau ada blogger yang menyuarakan kegiatan utk menyenangkan minat baca anak, termasuk read aloud ini. Saat kemarin ikut training of trainer read aloud ini juga kami diwanti-wanti untuk meluruskan niat. Emosi juga menular ya, jadi ketika kita berbinar-binar, anakpun juga ikut bebinar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah ikut TOT dimana mbak? Alhamdulillah iya mbak. Aku termasuk yang suka kampanye buat membangun minat baca. Sedih aku lihat anak dipaksa membaca padahal aktivitas mereka tak punya pengalaman menyenangkan dengan membaca. Akibatnya membaca menjadi tidak dekat dengan merrka.

      Hapus
  6. Read Aloud bisa jadi metode utk pembelajaran anak juga ya.

    Jadi ingat masa kecil, perihal kakek yang suka mendongeng banyak cerita, walau kadang cerita nya diulang2 tapi tetap suka juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget , bahkan program pendidikan di sekolah memberikan arahan untuk agenda membaca sebelum memulai pembelajaran aku rasa ini terobosan yang baik di era saat ini

      Hapus
  7. Akupun membaca buku Read Aloud jadi terinspirasi. Bahwa sebenarnya meski anak sudah bisa baca buku sendiri pun, metode Read Aloud ini bagus sekali dilakukan agar daya ingat anak, komunikasi dan berbagai hal terbentuk secara alami.

    Salut yaah..
    MashaAllah~

    Aku kalo bacain anak-anakku buku tuh kok lebih seneng improve yaa..?
    Kaya jadi merambat jauh kemana-mana. Dan yang anak-anakku sudah hapal banget adalah ketika Read Aloud buku sirah, terutama Nabiullah Muhammad sholallahu alaihissalam, akutu selalu nangis sesenggukan.
    Ini agaknya membuat anak-anaku gak bisa menangkap esensi cerita yang aku sampaikan.

    Kudu banyak belajar lagi teknik Read Aloud.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehhee iya mbak, sebenarnya improve gak masalah dalam rangka membangun diskusi. Tapi untuk membacanya tetap sesuai dengan tulisan dalam bukunya.

      Hapus
  8. Sudah masuk entah tahun keberapa ini saya selalu membacakan buku ke anak dengan metode read aloud
    Awalnya enggak paham kalau istilahnya read aloud karena tujuan saya membaca dengan suara yang dibesarkan kadang tujuannya untuk menarik minat anak agar mendekat. Bahkan jadi sarana saya untuk edukasi janin dalam kandungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak rahma, dan ternyata gak sekadar membacakan dengan bersuara. Tapi gestur membaca juga perlu ditunjukkan ke anak. Hal semacam ini remeh tapi menjadi penting lho. Karena read aloud itu ada tahapannya.

      Hapus
  9. Wah aku baru tau banget nih metode pembelajaran kepada anak terkait membaca yang bernama Read Aloud ini. Dilihat dari tips-tips yang diberikan juga bagus banget untuk tumbuh kembang anak serta menumbuhkan minat anak untuk mengenal terhadap bacaan yang disajikan,..

    BalasHapus

Posting Komentar