=Hamimku

Pengalaman Naik Kereta Bersama Balita Ketika Pandemi!

2 komentar

 

Pengalaman naik kereta bersama balita ketika pandemi



Hai Kawan Hamimku, bagaimana puasanya.

Aku ingin berbagi pengalaman naik kereta bersama balita ketika pandemi agar tetap aman dan nyaman.

Pasalnya, naik transportasi umum itu membuat kita jadi belajar banyak hal. Nah inilah yang ingin aku berikan kepada anak-anakku. Tapi di era pandemi seperti saat ini tentu agak mengkhawatirkan ya. Nah, ini dia tips dariku perjalanan bersama balita menggunakan public transport.

Apa saja yang perlu kita persiapkan dan pengkondisian ketika di dalam kereta agar anak-anak tidak rewel? Yuks simak tips dari aku!

Alasan Memilih Moda Transportasi Umum Kereta Api

Sejujurnya Kawan Hamimku, aku pernah mengalami trauma naik kereta api di masa dulu. Ketika naik kereta saling bejubel dan banyak sekali pedagang lalu lalang.

Serius, aku pernah menangis di dalam kereta. Akibatnya setelah sekitar 6 tahun hidup di Surabaya, aku tak pernah naik kereta. Oh ya, kereta yang aku pilih saat itu memang kereta lokal. Namun kemudian aku mendapat kesempatan pergi keluar kota dengan jarak yang agak jauh. Alhasil, aku memiliki pengalaman yang lebih baik.

Nah, sejak itu aku merasa bahwa naik kereta api tak semenyeramkan seperti perkiraanku dulu. Dan lagi, semakin dikuatkan pemaparan adikku yang menjelaskan bahwa naik kereta di tahun 2017 saat itu makin tertib.

Wah, akhirnya aku berpikir ulang untuk mencoba memberanikan diri untuk naik kereta api. Yup ternyata benar jika naik kereta api semakin nyaman. Tidak berdesakan dan lagi makin bersih.

Seiring berjalan waktu dan perkembangan teknologi membuat kemudahan untuk menggunakan moda transportasi ular besi ini. Karena aku ingat betul, tiap kali ingin naik kereta maka harus ngantri beli tiket bahkan bisa sejak subuh lho

Hwkakaka.

Nah alhamdulillah sejak ada aplikasi KAI membuat moda transportasi kereta api pilihan ternyaman untuk kami. Selain itu, bertemu dengan banyak orang membuat kita jadi kaya pengalaman. Inilah yang membuatku senang bisa melakukan perjalanan trasportasi umum asal kondusif hehhe.
Aplikasi KAI

Pengalaman Naik Kereta Bersama Balita Ketika Pandemi

Nah, Kawan Hamimku sudah mendengar tentang ulasan kenapa aku permah trauma dan sekarang berubah jadi cinta sama PT KAI ini hehehe. Karena naik kereta itu menyenangkan untuk anak-anak.

Kok bisa naik kereta jadi menyenangkan bagi balita? Kan naik kereta lama? Gak bisa turun saat berhenti di stasiun? Anak-anak gak bosan?

"Kamu yakin naik kereta bawa balita?" Seru beberapa orang yang tak percaya jika ternyata naik kereta sendirian dengan dua balita bukanlah hal yang pertama bagiku.

Apa tips naik kereta bersama balita jadi aman dan nyaman?

Tips Agar Perjalanan Di Kereta Menyenangkan Bersama Balita

Oke, sampai pada tips naik kereta bersama balita itu ndak ribet asal tahu celah anaknya. Misal nih, mereka bawa maianan atau buku kesayangannya. Wah kuncinya adalah memahami anak-anak.

Ada 7 kunci agar anak nyaman saat perjalanan adalah

1. Sounding pada anak bahkan sejak jauh-jauh hari hal ini berfungsi untuk membangun pemahaman ke anak-anak. Tips ini aku lakukan juga saat anak-anak diajak berpergian ke tempat baru.  Rupanya tips ini cukup berhasil lho dan lagi salah satu upaya kita melibatkan anak dalam berbagai hal sejak dini. Kelak saat dewasa mereka akan merasa dihargai. 

2. Bawa mainan atau barang kesukaan mereka
Yup, ini berkaitan dengan kebiasaan anak-anak. Menciptakan suasana yang nyaman berasa di rumah atau ruangan mereka membuat mereka tidak mudah rewel.

3. Siapkan makanan atau cemilan

Yes, namanya anak-anak pasti happy dengan adanaya makanan kesukaan mereka. Dan lagi upayakan anak tidak dalam kondisi lapar. Termasuk memastikan anak dalam kondisi fit. Sebab hal ini sangat berpengaruh ketika mereka ikut perjalanan menggunakan transportasi

4. Jangan sibuk sendiri tapi ajak anak ngobrol
Oh ya, untuk hal ini penting bagi kita ketahui bahwa rasa bosan pada anak adalah pemicu anak tidak nyaman saat diperjalanan. Maka peran ortu untuk membangun suasana menyenangkan sangat penting.

Anak bisa diajak bercerita, diajak nyanyi  atau bahkam main game sederhana di atas kereta. 

5. Pastikan kita untuk terus memantau anak-anak sehingga anak merasa kita hadir dalam pengalaman perjalanan bersama mereka.

Seringkali, aku mendapati anak-anak ikut  naim kereta tapi ortunya sibuk dengan hp ataupun ngobrol dengan teman atau kenalan baru di kereta. Nah  ini memicu anak merasa tidak diperhatikan, umumnya rewel adalah bentuk protes yang dilakukan anak-anak agar mendapatkan perhatian kembali. 

Termasuk  keinginan anak untuk berjalan atau berlari di area lorong gerbong. Perlu dipantau ya Kawan Hamimkum 

6. Pilih kursi panjang dengan kondisi satu kursi digunakan untuk kalian. Pastikan jangan terpisah duduknya 

Wah ini penting nih jangan sampai tempat duduk anak kita berjauhan dengan kita. Hal ini sangat sulit untuk pengkondisiannya. Jadi saranku saat memesan kereta pastikan juga tempat duduknya.

7. Kenalkan anak dengan hal-hal yang ada di dalam kereta selain ini sebagai bentuk edukasi buat mereka. Rupanya hal ini efektif untuk mengalihkan kebosanan.


Nah itu dia tips dari aku agar perjalanan naik kereta bersama balita ketika pandemi tetap menyenangkan.  


Aku jadi teringat kawan blogger asal Gresik yang suka berbagi tips parenting juga kawan hamimku. Kalian bisa langsung meluncur ke blognya ya. 
Hamimeha
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

2 komentar

  1. Jdi inget dlu sblum pandemi slalu naik kereta klo mudik, emang lebih nyaman dri yg moda yg lain yaa

    BalasHapus
  2. menyenangkan sekali ya bisa jalan jalan sama anak kita, melihat anak tersenyum senang rasanya

    BalasHapus

Posting Komentar