=Hamimku

Pengalaman Mudik Bersama Dua Balita Ketika Lebaran Agar Tetap Nyaman dan Aman!

24 komentar
Pengalaman mudik bersama balita aman dan nyaman
"Mamak, besok aku pulang ya," kataku diseberang telepon.

"Sama siapa?" tanya Mamak terlihat khawatir.

"Sama duo sholihah." Akupun mengakhiri setelah memastikan bahwa insya Allah aman kok meski kami pulang bertiga.
Yups!

Aku seringkali bepergian keluar kota dari Surabaya-Jombang bertiga saja, apalagi jika di hari kerja sebab Ayah harus kerja.

Apa gak rempong bawa dua balita dalam perjalanan jauh? Apakah anak gak rewel? Apakah si bayi bisa tenang selama perjalanan jauh menggunakan mode transportasi umum.
Alhamdulillah, sejauh ini aman kok Kawan Hamimku. Bahkan dua tahun ini bisa dihitung beberapa kali mengajak duo sholihah kami yang masih balita dan batita perjalanan jauh seharian.
Mau tahu resepnya? Yuks baca ulasanku tentang pengalaman mudik bersama balita ketika lebaran agar nyaman dan aman!

Amankah Mudik Bersama Balita?

Sejujurnya, aku sudah pernah mengajak putri sulungku sejak usianya belum genap satu bulan menempuh perjalanan lebih dari 70 km. Alhamdulillah, aman. Dengan catatan, pastikan kondisi bayi sehat ya Kawan Hamimku. Aku sudah memastikan itu kepada DSA anakku.

Dilansir dari laman online Klikdokter juga menyebutkan bahwa dianggap aman untuk bepergian dengan menggunakan mobil, kereta api, kapal laut, bahkan pesawat terbang ketika usianya 1 bulan atau berat badannya mencapai 4 kg. Sebab di usia tersebut bayi sudah dianggap stabil.
Apakah aman mudik bersama balita
Sejatinya, kita bisa mendapatkan banyak referensi bahkan bisa telemedicine untuk bisa konsultasi dengan dokter lewat online di era digital seperti saat ini dengan menggunakan jaringan internet cepat yang kita miliki.

Di era internet yang memudahkan urusan kita, yuks manfaatkan internet provider yang kita punya untuk melengkapi informasi yang kita butuhkan ya.

Berdasarkan uraian di atas, Kawan Hamimku tentu bisa menyimpulkan bahwa membawa balita mudik lebaran insya Allah aman-aman saja kok. Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika mudik bersama balita?

Nah simak yuks pengalamanku mudik bersama balita?

Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika mudik?Mudik semasa masih single atau bagi pasangan yang belum memiliki anak dengan yang sudah beranak pinak tentu berbeda donk. Itu pasti!

Banyak persiapan dan perlengkapan yang perlu dibawa. Tak sekadar menyiapkan perlengkapan yang bersifat materi ya Kawan Hamimku akan tetapi juga kondisi kesehatan dan psikis anak. Poin penting yang selalu aku pastikan di setiap perjalanan bersama anak adalah kesehatan dan kenyamanan mereka.

Yups tidak berlama-lama yuks simak apa saja yang perlu dipersiapkan ketika mudik bersama anak?

Persiapan Mudik Bersama Anak

Catatanku tentang apa saja persiapan perjalanan jauh dengan anak tidak jauh dengan persiapan mudik bersama anak.

Belajar dari pengalaman melakukan perjalanan bersama duo sholihah keluar kota selama ini, aku mencatat ada 8 poin yang perlu dipersiapkan:

1. Perhatikan kondisi tubuh

Sekali lagi ini poin paling penting, pastikan anak dalam kondisi sehat ya. Jika memang anak menunjukkan tanda kondisi kurang fit maka tips dari aku segera atasi masalahnya.

Jangan pernah remehkan gejala yang terlihat remeh. Sebab imun tubuh anak kita masih sangat rentan terhadap berbagai penyakit.

2. Cek kondisi kendaraan

Poin kedua ini akan menyangkut kenyamanan anak-anak selama perjalanan. Biasanya aku menggunakan mode transportasi umum yakni kereta api. Ini juga atas usulan anak-anak.

Kami membiasakan untuk melibatkan anak-anak dalam membuat keputusan. Ini tips menumbuhkan suasana nyaman sih, sebab pilihan mode transportasinya sesuai keinginan mereka.

Apalagi sekarang pesan tiket kereta kan jauh lebih mudah pakai aplikasi. Aku sering mendapat bangku lengkap ketika order karena jaringan internet cepat di rumah. Jadi aman dan nyaman deh!
Persiapan mudik bersama balita
Bagaimana jika pakai kendaraan pribadi?

Pastinya kita perlu mengecek kondisi kendaraan termasuk mesinnya, bahan bakarnya, bahkan ketersediaan uang receh dan e-money ketika menggunakan e-tol.

Ingat ya Kawan Hamimku, nyaman dan amannya kendaraan yang kita pilih adalah tips persiapan perjalanan jauh dengan anak yang memberikan dampak besar. Sebab salah satu kunci dari tips agar anak tidak rewel dalam perjalanan jauh menurutku.

3. Pahami rute tujuan perjalanan

Wah, apakah urgent untuk mengetahui jalur mana saja yang macet atau mengetahui informasi terkini. Yups, lagi-lagi aku mengandalkan jaringan internet cepat di rumah memantau berita terkini melalui saluran live streaming. 

Maklum kami tidak punya TV hehehe. Mengetahui rute jalan akan menghindarkan kita dari ketersesatan yang bisa mengakibatkan stress tak hanya bagi supir tapi penumpang. Bayangkan jika anak-anak makin bosan? Ehm, bakal kacaukan!

Bersyukur sekali hadirnya internet di rumah memudahkan banyak urusanku. Tak hanya urusan kerjaan melainkan urusan mudik seperti ini juga. Internet provider andalan kami memang sat set wat wet jaringannya. Jadi, alhamdulillah sangat membantu.

4. Siapkan amunisi untuk anak

Ohho apaan nih? Amunisi versi kami di sini adalah camilan dan mainan hehehe. Meski terdengar remeh, tips ini sangat membantu membuat anak jadi nyaman selama perjalanan. Mudik bersama anak pun jadi lancar.

5.Lengkapi dengan obat-obatan

Satu hal yang gak boleh terlupa. Pastikan selalu menyediakan perlengkapan dan obat-obatan yang sering dipakai di rumah.

Poin kelima ini sering terlewat saat persiapan mudik atau perjalanan jauh bersama anak. Padahal obat-obatan itu krusial lho!

6. Pastikan perlengkapan anak aman

Perlengkapan yang aku maksud adalah seperti pospak, baju ganti, perlengkapan mandi, dan lain sebagainya. Hal ini mengantisipasi misal anak muntah selama perjalanan jadi butuh ganti baju dan lain sebagainya.

7. Sounding ke anak

Yoi, poin ketujuh ini sudah aku lakukan sejak anakku masih dalam kandungan. Tampaknya hal ini terbawa setelah mereka terlahir di dunia. Melakukan sounding tentang perjalanan kita bersama mereka cukup efektif jika diperjalanan anak rewel.
Tips dari aku, ajak anak sharing tentang tempat yang akan kita kunjungi. Sesekali aku memanfaatkan video melalui channel youtube untuk mengenalkan tempat tersebut. Hal ini aku lakukan jika mereka belum pernah berkunjung sebelumnya.
Alhamdulillah, jaringan internet cepat di rumah sangat membantuku dalam hal ini. Video yang mereka tonton akhirnya menjadi bahan perbincangan kami selama perjalanan.

Internet memang seperti pedang. Jika dimanfaatkan untuk hal-hal faedah maka dia akan jadi senjata yang baik dan sebaliknya. Apa yang kita lakukan dengan internet provider yang diketahui anak maka akan menjadi literasi baru bagi mereka. 

Nah, hal ini salah satu tips agar anak tidak rewel selama diperjalanan jauh lho!

8. Berdoa

Poin krusial lainnya adalah membiasakan anak berdoa tentang perjalanannya. Berdoa semoga ketika persiapan hingga perjalanan Allah berikan kemudahan dan kelancaran.

Secara tidak langsung ada nilai tauhid lho dalam persiapan mudik nanti. Pengalaman menyenangkan bukan?
Apakah ada tips lain agar anak tidak rewel saat perjalanan jauh?

Tips Agar Anak Tidak Rewel Saat Perjalanan Jauh

Pertama, penuhi kebutuhan dasar anak

Setiap anak yang rewel sebenarnya pasti ada alasan tertentu. Hanya saja kadang anak kurang bisa mengungkapkan dengan bahasa lisan akhirnya menangis atau merajuk. Ya gak!
Bersikap  tenang adalah kunci.
Umumnya penyebab rewel adalah berikut lapar, haus, ingin BAB, BAK, dan lain sebagainya. Pastikan segala kebutuhan tersebut dapat orang tua penuhi ya.

Kedua, ciptakan suasana mudik yang nyaman

Sebenarnya gak hanya anak-anak, kondisi tak nyaman ketika mudik juga cukup mengganggu jika dibiarkan. Apalagi jika bawa balita kan?

Nah tips dari aku adalah siapkan amunisi mereka. Ajak anak terlibat dalam obrolan seputar perjalanan mudik mereka. Ajak tebak-tebakan atau main dari mainan yang mereka.

Pantau arus mudik dengan internet cepat
Ketiga, kuatkan sounding sebelum berangkat

Mirip dengan ulasan persiapan mudik anak ya Kawan Hamimku. Intinya, membangun komunikasi bahkan jauh sebelum perjalanan dimulai adalah langkah bijak.
Anak-anak jadi merasa ikut terlibat memiliki dalam proses hingga pulang perjalanan nanti. Hal ini mendorong anak-anak untuk bertanggung jawab sehingga anak tidak rewel ketika mudik ya!
Praktiknya gimana? Aku biasanya bawa camilan, memainkan mainan mereka, bercerita, menyanyi, tebak-tebakan, dan lain sebagainya.

Keempat, antisipasi mabuk perjalanan

Wah ini aku alami kemarin deh. Perjalanan kami tempuh baru 30 menit, eh anakku muntah-muntah. Bersyukurnya aku tidak panik, hal ini menular ke anak juga lho. Coba deh!

Jadi pastikan orang dewasa di sekitar anak-anak tidak panikan ya! Sebab anak juga akan belajar manajemen emosi dan diri selama perjalanan ini.

Biasanya juga aku searching lewat mesin pencarian modal jaringan internet cepat di rumah, kami-aku, suami, dan anak-anak mencari info tentang tempat-tempat baru yang akan kami kunjungi.

Kadang juga nonton video bagaimana suasana ketika perjalanan atau mudik nanti. Hal ini cukup efektif membangun mindset bahwa jalan-jalan dengan moda transportasi apapun itu menyenangkan.
Aku bersyukur sebab jaringan internet cepat dari IndiHome produk Telkom Indonesia ini sangat bisa diandalkan. Kebutuhanku akan informasi jadi lebih mudah terpenuhi dengan aliran wifi yang oke. Internet memudahkan urusan kita sehari-hari.

Kelima, temukan penyebab anak rewel

Alih-alih menenangkan anak ternyata anak makin parah rewelnya. Wah, ada ada nih! Coba periksa kebutuhan dasarnya, apakah lapar? Atau kondisi mobil dan suasananya kurang oke buat dia.

Yupi, jika kebutuhan dasar terpenuhi maka proses lainnya insya allah lebih mudah! Jika anak masih rewel coba untuk periksakan saja ha Kawan Haminku!

Bila penyebab anak rewel tidak terdeteksi, sebaiknya orang tua memeriksakannya ke dokter. Karena bisa jadi penyebabnya adalah masalah kesehatan.

Sehat dan Bahagia adalah Kunci Mudik Lancar Bersama Balita


Kunci mudik lancar dan aman
Yoi telah aku singgung berkali-kali, sehat dan bahagia adalah kunci mudik lancar bersama balita. Aku pernah memaksakan perjalanan keluar kota dengan kondisi anak kurang fit (saat itu demam dikit anaknya), akibatnya anakku demamnya makin menjadi-jadi dan terpaksa kami larikan ke RS.

Belajar dari pengalaman tersebut aku benar-benar memastikan sebelum perjalanan baik itu mudik atau sekadar liburan harus aman dari gejala2. Termasuk perasaan bahagia, itu perlu diciptakannya.

Caranya? Sudah aku spill ya di atas. Oke Kawan Hamimku demikianlah pengalamanku melakukan mudik bersama anak. Semoga bermanfaat dan lancar ya mudiknya!
Hamimeha
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

24 komentar

  1. Wah aku belum berani coba nih mbak mudik bareng batita, udah takut duluan 🙈 gak berani kalau gak sama ayahnya. Wah ternyata kuncinya harus udah bounding dari rumah juga yaa memperkenalkan lewat video. Untung ada internet cepat IndiHome ya mbak🥰

    BalasHapus
  2. Mudik bareng anak tuh persiapannya harus banyak ya mba, salah satunya amunisi biar anak nggak rewel di jalan. Walaupun aku kadang suka nggak sabar si kalau pergi jauh sama anak kecil.

    BalasHapus
  3. Mudik bareng anak apalagi dua balita butuh effort yang besar ya mba, apalagi stok sabarnya tuh harus bener2 selalu dijaga hehehe

    BalasHapus
  4. Sepakat nih mbak, sehat dan bahagia itu modal dasarnya, kalau anak sedang tidak sehat, jangankan melakukan perjalanan, di rumah aja dia bisa rewel, kitanya juga akan semakin lelah

    BalasHapus
  5. Ah iya, antisipasi saat anak mabok karena perjalanan mudik penting banget. Butuh jam terbang biar tahu kapan anak yang bakal mabok kalau di jalan. Aku sampe hapal kapan anakku mabok dan kapan tidak. Saking seringnya aku bepergian sama para bocah haha

    BalasHapus
  6. Kalau saya mudiknya bawa 4 anak, Mbak Hamim. Tapi alhamdulillah jaraknnya deket sih, cuma beda kecamatan doang ke rumah orang tua.. hehehe.
    Untuk teman-teman yang mudik, apalagi yang bawa anak, semoga dilancarkan ya dan tetap bisa menciptakan perjalanan yang fun agar anak-anak bisa menikmati proses mudik

    BalasHapus
  7. Tahun ini mudik pertama bareng anak. Agak dag-dig-dug, tapi setelah tahu pengalaman mbak Hamim 1 bulan aja bayinya udah dibawa bepergian dan tetap sehat dengan rambu-rambu tertentu jadi lebih tenang buat ngajak Si Kecil.

    BalasHapus
  8. wah masyaallah supeerr... enak ya kalo naik kereta, emang lebih aman dan nyaman bawa balita ini

    BalasHapus
  9. JAlan tol surabaya jombang, alhamdulillah selalu lancar ya mbak. Kelancaran lalu lintas selama perjalanan mudik sangat membantu.... Saya kemarin healing ke semarang lewat tol juga alhamdulillah lancar...

    BalasHapus
  10. Jadi inget cerita lucu pas mudik tentang mabuk. Alhamdulillah anakku tuh termasuk tipe yang kuat, gak gampang mabuk. Aku yang mabukan. Wkwkwk

    Jadi aku udah siap2 tuh antimo anak, tolang angin anak, minyak telon segala macem. Gak kepake mbak!! Malah emaknya yang KO hahaha

    BalasHapus
  11. Tahun ini ga mudik, tahun kemarin mudiknya berkesan banget. Jember malang. Jam 15.00 sampainya jam 03.00. Amazing banget, beruntung duo sholihahku ngerti banget

    BalasHapus
  12. mudik bareng balita mmang butuh persiapan matang ya mbak, mengalami banget hal ini. Harus ada kerjasama antara orangtua dan anak, karena prepare yang matangpun kadang masih ada celah yang bikin anak ngereog selama perjalanan

    BalasHapus
  13. Wah..kamu hebat dan mandiri jadi Boleh nih tips di coba nanti saat perjalanan mudik..

    BalasHapus
  14. Kak Hamiiim..
    Keren euuii berani nyetir kendaraan sendiri keluar kota. Akutu sampe sekarang kenapa gak berani masuk tol yaah.. Beraninya rute dalam kota aja.

    Eh, pernah luar kota sih.. dan berakhir dengan kesasar.
    Parah banget navigasiku emang.

    Dan bekal mudik adalah tahu rute ini bener banget.
    Biar gak lala lili kesana kemari gak sampe-sampe. Keburu cape banget di jalan.

    BalasHapus
  15. Mudik bersama balita memang harus banyak yang dipersiapkan ya mbak
    Biar perjalanan lebih nyaman

    BalasHapus
  16. Membawa balita sama dengan harus ekstra persiapan ya. Apalagi ini saat musim mudik, dan balitanya dua orang pula.
    Mempersiapkan kebutuhan anak paling utama sih ya. Kalau sudah mentok masalah anak emang susah jadi harus dipersiapkan semuanya jauh hari

    BalasHapus
  17. "Ibu harus tenang" setuju banget nih. Kuncinya ada pada ibu, mau anaknya tantrum pun tapi ibunya tetap tenang, insyaAllah semua akan teratasi. Nggak kebayang nih kalau mba panik waktu si adek muntah, ribet pastiii

    BalasHapus
  18. wah seru ya mba pengalman mudiknya apalagi bawa anak ya mba

    BalasHapus
  19. Mudik bareng anak memang menyenangkan karena anak akan belajar banyak hal di sepanjang perjalanan, tapi agar tetap lancar dan nyaman tetap harus mempersiapkan banyak hal ya soalnya mood anak ketika diperjalanan kerap berubah-ubah.

    BalasHapus
  20. Sounding itu memang penting sekali ya mb agar anak sadar bahwa mereka akan melakukan perjalanan jauh.. Masya Allah serunya dan terimakasih tipsnya

    BalasHapus
  21. Kuncinya emang kudu tenang. Seperti kapan lalu saat pulkam, qadarullah mobil kami mogok dan harus diderek sampai exit tol Jombang. Udah lah tengah malam, untungnya si kecil kebetulam sedang suka kendaraan berat. Jadilah saya tunjukkan mobil derek dan dia happy2 aja naik mobil yang diderek wkwkwk

    BalasHapus
  22. Serunya mudik bersama anak-anak Mbak. Jadi teringat beberapa tahun lalu roadtrip saat anak-anak masih balita. Tantangan mesti ada juga, tapi Alhamdulillah asalkan anak sehat dan happy, mudik pun tetap lancar ya.

    BalasHapus
  23. Mudik bersama pasti bakalan seru, setiap liburan pasti menjadi moment baru untuk anak2x 🥰

    BalasHapus
  24. bawa anak buat perjalanan jauh dan tanpa suami ikut itu memang perlu persiapan khusus yaa. apalagi anaknya lebih dari satu. kalau aku rumah ibuku cuma 12 kilo sih jaraknya dari rumah jadi biasanya naik motor aja kami bertiga ke rumah mama. heu

    BalasHapus

Posting Komentar