apa kabar hari ini? Lagi bahagia atau sedih? Gakpapa, jika kamu tidak sedang baik-baik saja. Nikmati saja ketidak baik-baikkanmu, hingga ketika kamu sadar dan ingin mengakhiri ke tidak baik-baikkanmu maka kau sadari bahwa hal konyol itu bisa membuatmu tersenyum.
Yups, sejak memasuki tahun 2023 aku merasa hari-hari berjalan begitu cepat, betul tidak? Satu hari dalam 24 jam rasanya tak cukup. Apakah aktivitas orang dewasa memang sesibuk itukah?
Sesekali aku ingin kembali menjadi anak kecil, seperti duo sholihahku yang dalam otaknya hanya berisi mainan dan camilan hahaha. Ah, dunia anak-anak memang seharusnya menyenangkankan bukan?
Tapi apakah benar, ketika menjadi dewasa kita merasakan kelegaan dan kebebasan seperti dunia anak-anak?
Tampaknya sulit namun sejatinya bisa kita ciptakan. Caranya adalah luangkan waktumu! Make time for your happiness! Salah satu insight yang aku dapatkan setelah berani mengeluarkan isi dompetku untuk membayar buku karya dua mantan karyawan google dan youtube, yakni Jake Knapp dan John Zeratsky.
Sebuah buku yang menyadarkanku tentang waktu yang berlalu begitu cepat dengan rentetan tugas tiada henti. Atau bahkan waktu luang yang melenakan, sehingga berkedok menjadi hiburan jadinya kebablasan.
Yups tak berlama-lama, apa sih make time dalam buku yang ingin menunjukkan kita cara fokus pada hal-hal penting setiap hari ini?
Terjebak dalam Iring-Iringan Kereta Sibuk dan Kolam Tak Berujung
Hwkakaka, jangan penasaran ya Kawan Hamimku dengan dua istilah sibuk dan melenakan di atas. Sebab kedua istilah di atas aku dapati dari bab pertama yang telah aku baca dari buku Make Time.Membaca bab pertama saja telah banyak menyadarkan akan arti waktu. Digunakan untuk apa sajakah waktu kita selama ini? Pernah ngalami perasaan seperti ini gak sih Kawan Hamimku,
“ Kemarin kayaknya baru hari Senin deh kok sudah ketemu Senin lagi sih, kok waktu berjalan cepat? Aku ngapain aja, ya?”
Yups, dalam buku Make Time ini penulis mencoba menghilangkan rasa blurry ini dengan bikin Highlight of the day.
Highlight of the day. Sederhananya tuh kayak bikin fokus utama atas apa yang akan kita kerjakan hari ini. Begitu sih sekilas yang aku baca skiming hahaha.
Ibarat lagi main instagram, Highlight kita gunakan untuk memudahkan kita menyoroti headline atas apa yang ingin kita utamakan kan? Nah, itulah yang diharapkan penulis dari bab Highlight atau Sorotan ini.
Pernah? Atau bisa jadi, rentetan produktifitas itu adalah ambisi untuk bisa mencontreng daftar kegiatan agar puas? Yup, tak salah tapi itu melelahkan bukan? Setiap hari kita dikejar tuntutan tiada henti. Inilah yang disebut dengan iring-iringan kereta sibuk.
Mengapa Highlight ini penting?
Agak kita gak merasa sok sibuk dengan dalih produktif. Akan tetapi kita lupa, manakah aktivitas yang benar-benar membuatku powerfull disana. Benar-benar maksimal bisa kamu kerjakan dengan bahagia.Pernah? Atau bisa jadi, rentetan produktifitas itu adalah ambisi untuk bisa mencontreng daftar kegiatan agar puas? Yup, tak salah tapi itu melelahkan bukan? Setiap hari kita dikejar tuntutan tiada henti. Inilah yang disebut dengan iring-iringan kereta sibuk.
Mengaca pada sifatku yang melekat pada diriku dulu. Meksi aku tim berdarah O, golongan darah sejuta umat. Faktanya, karakterku agak ada aliran darah perfeksionisnya. Bagiku, orang yang produktif itu bisa memenuhi semua dafftar ceklist yang padat merayap. Menulis to do list lalu mencoretnya satu-satu. Emang ada rasa puasnya sih, tapi lama-lama capek juga ya.
Kayak gak menikmati prosesnya gitu, orienatasinya adalah menyelesaikan tugas. Tapi, kayak ada yang kurang aja. Pernah merasakan ini? Bisa jadi kalian sama denganku.
Nah, inilah pentingnya highlight. Artinya, kita gak perlu menyamakan produktiftas dengan kesibukan yang berjibun. Tapi, pilih satu atau dua aktivitas lalu fokus untuk menyelesaikan dengan maksimal. Waktu yang lain bisa digunakan untuk hal-hal sederhana yang mana bisa menjadi media agak santai kita.
Seirig bertambah usia, kesadaranku tentang perlunya work of balance itu penting lho!
Bahkan sebagai ibu rumah tangga sekalipun lho! Multitasking bagiku bukanlah hal yang patut di banggakan sebab kemampuan ini sejatinya memeras otakku bekerja lebih keras. How pity oyu are!
Oke, anggap saja pernah. “Tapi kan urusan kerjaan?”, mungkin seperti itu pembelaan kita.
Namun sadarkan bahwa ini adalah distraksi yang tak kita sadari. Sebuah aktivitas yang sejatinya tak ada ujungnya jika kita ikuti arusnya terus menerus
Nah, Jake dan JZ sampai memberikan tips ekstrim bagian sebagian orang yakni unsinstall aplikasi yang akan memakan waktumu. Jauhi HP dan hiduplah dalam goa. Wow bangetkan?
Akan tetapi Kawan Hamimku, rupanya hal yang terkesan aneh ini dampaknya luarbiasa lho!
Kata mereka,” Setelah menguninstall beberapa aplikasi tersebut membuat mereka lebih lapang dan beban jadi lebih terangkat. Bahkan tips lainnya adalah mereka memutuskan untuk membaca berita hanya satu kali dalam sepekan.”
Hwkakaka memang agak aneh untuk kita yang saat ini nyaris menjadikan media sosial sebagai dunia. Baik pekerjaam atau cuma hiburan. Aku sadar sih, mungkin kita tak bisa sekestrim kedua penulis ini. Namun, kiyta bisa mengupayakan dengan pelan-pelan.Sebab akupun akan mencobanya.
Dari secuplik bab buku Make Time ini aku jadi menyadari bahwa bukan waktu yang berjalan cepat, melainkan aktivitas kita yang begitu [ada dan tergesa-gesa sehingga kita tak bisa menikmati proses tersebut.
Akibatnya, kita bisa jadi akan kelelahan bukan? Yups, atas dasar kesadaran inilah penting bagi kita untuk meluangkan waktu. Make time!
Hal menarik yang membuat aku jatuh cinta pada buku ini adalah bagaimana dua sosok penulis yang biasa berkecimpung dengan dua teknologi ini mengajarkan kita untuk menjauhi teknologi.
Eits, maksudnya adalah bijaklah dengan perkembangan teknologi yang ada. Keduanya tersirat memberi saran kepada kita untuk tidak terjebak dengan kolam tak berujung kolam, sehingga membuat kita lupa bahwa dunia di sekitar kita membutuhkan kehadiran kita dengan utuh tanpa distraksi.
Sebuah cerita yang menohok dari Jake ketika menemani anaknya bermain. Singkat cerita Jake mendapat pertanyaan anaknya yang sedang bermain, “ Mengapa ayah melihat Handphone terus?”. Ops, ini bukan menyindir ya. Anak Jake saat itu benar-benar bertanya.
Dan Jake menjadi sadar, alih-alih menemani bermain dan menikmati dunia sementara bersama anak-anak namun dia malah sibuk dengan mengecek email masuk, informasi terkini dan distraksi yang tak ada ujungnya.
Nah, jadi luangkan waktu di sini versi penulis adalah bagaimana kita bisa menjadikan waktu kita fokus untuk diri kita dan orang di sekitar kita secara nyata tanpa tergantung dengan teknologi.
Poin penting lainnya, mulailah dari hal sederhana saja. Misal, jangan cek HP ketika bangun dan sebelum tidur, jalan kaki di sekitar rumah setidaknya 10 menit, bercengkeraman bersama anak min 10 menit setiap hari, dan lain sebagainya. Hal sederhana tapi bisa kamu jadikan sarana untuk charger energi.
Tahukah Kawan Hamimku, untuk mencapai fokus dan meluangkan waktu untuk hal-hal yang penting, otak kita butuh energi dan energi itu datang dari pemeliharaan tubuh. Menarik ya!
Sejujurnya aku belum tuntas membaca buku bersampul kombinasi orange dan putih ini. Namun aku ingin berbagi secuplik insigt untuk menguatkanku dan kita semua. Apa yang aku tulis mungkin belum mewakili keseluruhan isi buku. Akan tetapi hal sederhana dari cara berpikir kita semoga bisa diaplikasikan.
Mulai dari bagaimana kita mengatur cara berpikir kita adalah hal penting dari seperti apakah tindakan yang akan kita hasilkan. Sedikit mengadopsi dari salah satu review dari buku Make Time, Kawan Hamimku bisa menyimak di bawah ini!
1. Highlight. Pilih satu hal yang akan kita prioritaskan dalam satu hari. Ini bisa kerjaan, hobi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
2. Laser. Menghindari distraksi aka infinity pools atau kolam tak berujung kolam.
3. Energize. “Mengisi ulang daya baterai kita” dengan olahraga, makan dan tidur yang bener, dan berinteraksi.
4. Reflect. Refleksi diri apakah sistem kita dan tips yang kita terapkan dari buku ini ngefek dengan baik.
Oke, Kawan Hamimku semoga tulisan singkat ini bermanfaat ya!
Lalu apakah Kolam Tak Berujung Kolam?
Pernahkah mengalami seperti ini,“Karena sudah capek seharian dari pagi sibuk dengan kerjaan, maka waktunya scroll media sosial. Nah, tapi semakin discroll kita lupa akan waktu.Otak kita terus digiring untuk terus dan terus menikmagi sajian konten media sosial dan lain sebagainya yang serupa.”Pernah?
Oke, anggap saja pernah. “Tapi kan urusan kerjaan?”, mungkin seperti itu pembelaan kita.
Namun sadarkan bahwa ini adalah distraksi yang tak kita sadari. Sebuah aktivitas yang sejatinya tak ada ujungnya jika kita ikuti arusnya terus menerus
Nah, Jake dan JZ sampai memberikan tips ekstrim bagian sebagian orang yakni unsinstall aplikasi yang akan memakan waktumu. Jauhi HP dan hiduplah dalam goa. Wow bangetkan?
Akan tetapi Kawan Hamimku, rupanya hal yang terkesan aneh ini dampaknya luarbiasa lho!
Kata mereka,” Setelah menguninstall beberapa aplikasi tersebut membuat mereka lebih lapang dan beban jadi lebih terangkat. Bahkan tips lainnya adalah mereka memutuskan untuk membaca berita hanya satu kali dalam sepekan.”
Hwkakaka memang agak aneh untuk kita yang saat ini nyaris menjadikan media sosial sebagai dunia. Baik pekerjaam atau cuma hiburan. Aku sadar sih, mungkin kita tak bisa sekestrim kedua penulis ini. Namun, kiyta bisa mengupayakan dengan pelan-pelan.Sebab akupun akan mencobanya.
Dari secuplik bab buku Make Time ini aku jadi menyadari bahwa bukan waktu yang berjalan cepat, melainkan aktivitas kita yang begitu [ada dan tergesa-gesa sehingga kita tak bisa menikmati proses tersebut.
Akibatnya, kita bisa jadi akan kelelahan bukan? Yups, atas dasar kesadaran inilah penting bagi kita untuk meluangkan waktu. Make time!
Make Time Start From A Simple Activity
Yups, mulailah dari hal sederhana.Hal menarik yang membuat aku jatuh cinta pada buku ini adalah bagaimana dua sosok penulis yang biasa berkecimpung dengan dua teknologi ini mengajarkan kita untuk menjauhi teknologi.
Eits, maksudnya adalah bijaklah dengan perkembangan teknologi yang ada. Keduanya tersirat memberi saran kepada kita untuk tidak terjebak dengan kolam tak berujung kolam, sehingga membuat kita lupa bahwa dunia di sekitar kita membutuhkan kehadiran kita dengan utuh tanpa distraksi.
Sebuah cerita yang menohok dari Jake ketika menemani anaknya bermain. Singkat cerita Jake mendapat pertanyaan anaknya yang sedang bermain, “ Mengapa ayah melihat Handphone terus?”. Ops, ini bukan menyindir ya. Anak Jake saat itu benar-benar bertanya.
Dan Jake menjadi sadar, alih-alih menemani bermain dan menikmati dunia sementara bersama anak-anak namun dia malah sibuk dengan mengecek email masuk, informasi terkini dan distraksi yang tak ada ujungnya.
Nah, jadi luangkan waktu di sini versi penulis adalah bagaimana kita bisa menjadikan waktu kita fokus untuk diri kita dan orang di sekitar kita secara nyata tanpa tergantung dengan teknologi.
Poin penting lainnya, mulailah dari hal sederhana saja. Misal, jangan cek HP ketika bangun dan sebelum tidur, jalan kaki di sekitar rumah setidaknya 10 menit, bercengkeraman bersama anak min 10 menit setiap hari, dan lain sebagainya. Hal sederhana tapi bisa kamu jadikan sarana untuk charger energi.
Tahukah Kawan Hamimku, untuk mencapai fokus dan meluangkan waktu untuk hal-hal yang penting, otak kita butuh energi dan energi itu datang dari pemeliharaan tubuh. Menarik ya!
Bersiap untuk Menjadi Lebih Baik dengan Make Time!
Sejujurnya aku belum tuntas membaca buku bersampul kombinasi orange dan putih ini. Namun aku ingin berbagi secuplik insigt untuk menguatkanku dan kita semua. Apa yang aku tulis mungkin belum mewakili keseluruhan isi buku. Akan tetapi hal sederhana dari cara berpikir kita semoga bisa diaplikasikan.Mulai dari bagaimana kita mengatur cara berpikir kita adalah hal penting dari seperti apakah tindakan yang akan kita hasilkan. Sedikit mengadopsi dari salah satu review dari buku Make Time, Kawan Hamimku bisa menyimak di bawah ini!
Empat Elemen Thing that Matter for Us
Ada empat elemen penting yang membuat kita bisa menyisihkan waktu buat things that matter for us:1. Highlight. Pilih satu hal yang akan kita prioritaskan dalam satu hari. Ini bisa kerjaan, hobi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
2. Laser. Menghindari distraksi aka infinity pools atau kolam tak berujung kolam.
3. Energize. “Mengisi ulang daya baterai kita” dengan olahraga, makan dan tidur yang bener, dan berinteraksi.
4. Reflect. Refleksi diri apakah sistem kita dan tips yang kita terapkan dari buku ini ngefek dengan baik.
Oke, Kawan Hamimku semoga tulisan singkat ini bermanfaat ya!
Semangat menjadi pribadi yang lebih aware lebih bahagia!
Posting Komentar
Posting Komentar