=Hamimku

Tips Membangun Bonding dalam Keluarga, Family Goals-ku!

17 komentar

 Tips membangun bonding anak

Hai Kawan Hamimku! 

Seringkali kita melihat hubungan antara orang tua dan anak kadang tidak berjalan harmonis. Umumnya hal ini terjadi antara ayah dan anak pertama mereka. Ops! Apakah benar demikian? 

Sebenarnya sih, tidak semua anak pertama tidak akur dengan orang tua mereka. Faktanya, aku memiliki teman dan kenalan yangmana anak-anak mereka dekat dengan ayah maupun ibunya.

Pun duo sholihah kami, si kakak cukup akrab dengan ayah dan bundanya. Ia mudah menceritakan apa yang dialami dan mengekspresikan apa yang ia mau. Kok bisa anak demikian dekat dengan kedua orang tua mereka? 

Nah, kali ini aku mau memberikan tips membangun bonding dalam keluarga. Tulisan ini aku dedikasikan untuk para orang tua yang memiliki anak generasi native teknologi. Ohoo, ada yang tahukah? Apaan sih bonding itu? Apa hubungannya dengan generasi digital saat ini? 

Yuks baca ulasan di bawah ini ya!

Sekilas Tentang Bonding 

Bonding atau ikatan dapat diartikan sebagai hubungan yang terjadi antara orang tua terhadap anak. Menariknya, bonding tidak terbangun secara tiba-tiba melainkan perlu dilakukan serangkaian tahap dan hal tersebut bermuara kepada kelekatan 

Kelekatan (attachment) merupakan sebuah hubungan yang terjadi antara anak terhadap orang tua.

Bonding yang baik antara orang tua dan anak akan terbangun melalui tahapan berikut,  dimulai dari perkenalan (acquaintance), yaitu dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara dan mengeksplorasi mengenal anak. Setelah terjadi perkenalan maka tahap selanjutnya adalah terbentuknya ikatan (bonding) dan dilanjutkan pada attachment atau kelekatan.

Tahukah kawan Hamimku! Terbangunnya bonding yang baik dipengaruhi oleh pola asuh orang tua sejak dini. 

Alasan Anak Tidak Akrab dengan Orang Tua Mereka 

Ada banyak manfaat dari ikatan yang baik dalam keluarga khususnya dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Sayangnya, ada sebagian keluarga yang mana bonding antara anak dan orang tuanya tidak cukup baik. Akibatnya, anak dan orang tua cenderung tidak akrab bahkan muncul rasa canggung hingga usia dewasa.

Mengapa bonding antara anak dan orang tidak baik? 

Umumnya, anak merasa nyaman dan aman ketika bersama orang tua mereka sebagai orang terdekat. Namun, jika anak tidak mau dekat dengan orang tua mereka disebabkan oleh hal-hal berikut: 

1. Pola asuh yang berlebihan. Contohnya  orang tua terlalu otoriter, ambisius,  dan superior 

2. Anak tidak mendapatkan rasa aman, nyaman, maupun dihargai ketika bersama orang tua

3. Ada trauma yang disimpan anak ketika bersama orang tua, misal bereaksi berlebihan saat anak melakukan salah atau terbiasa bicara dengan nada tinggi. 

4. Kurangnya quality time yang dibangun bersama anak 

5. Jarang membangun komunikasi positif dan interaktif

Sebenarnya ya Kawan Hamimku, poin utama mengapa anak tidak bisa akrab dengan kedua orang tua mereka sehingga semakin parah ketiga usia dewasa adalah bonding (ikatan) orang tua dan anak yang buruk.  Apakah sulit membangum bonding dengan anak? Yuks simak tips berikut ya!

Tips Membangun Bonding dalam Keluarga

Tips membangun bonding anak dan ortu
Pertama, makan bersama 

Meski tampak sepele, makan bersama adalah momen dimana orang tua dan anak merasa lebih dekat. Pun keluarga kecilku. Kami memiliki kebiasaan makan siang dan malam bersama. Waktu makan bersama kita secara tidak langsung memberi teladan bagaimana adab makan dan membangun komunikasi positif bersama keluarga.

Kedua, libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari

Alih-alih mencari perlengkapan atau permainan untuk stimulasi tumbuh kembang anak, sebenarnya aktivitas sehari-hari seperti menyapu, melipat baju, mengajak anak menyiram tanaman adalah bentuk-bentuk stimulasi. Tak hanya itu, saat orang tua melibatkan anak dalam pekerjaan rumah mereka maka anak merasa dipercaya. Pemberian kepercayaan ini secara tidak langsung membangun bonding anak dan orang tua.

Ketiga, luangkan waktu ngobrol bersama 

Perlu Kawan Hamimku ketahui bahwa kehadiran orang tua disamping anak secara utuh adalah hal berharga dibanding perlengkapan mainan yang lengkap maupun modern manapun. Meluangkan waktu dengan mengobrol santai atau bercanda bersama anak akan membuat anak nyaman. Hal ini akan meningkatkan keterikatan anak dan orang tua. Selain itu, kebiasaan ngobrol ini akan membuat anak lebih terbuka dan berani menyampaikan pendapat mereka.

Keempat, bangun suasana sportif dan saling menghargai 

Sebagaimana yang telah dituliskan di atas bahwa  pola asuh yang otoriter, ambisius, suprior, dan terlalu mengkritik anak mengakibatkan anak menjadi tidak dekat dengan orang tua mereka. Maka, ciptakan kondisi nyaman dengan kebersamaan yang sportif dan saling menghargai.

Kelima, tunjukkan rasa kasih sayang secara jelas

Penting Kawan Hamimku ketahui bahwa anak di usia 2-7 perkembangan kognitif mereka ada di fase pra operasional. Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis. Sedangkan di usia 7-11 tahun fase konkret.

Dengan kata lain, anak belajar dari apa yang mereka alami dan konkret atau tampak. Ketika orang tua terbiasa mengungkapkan secara verbal  maupun sentuhan fisik dalam menunjukkan kasih sayang.

Maka hal tersebut bisa dilihat dan dirasakan oleh anak. Akibatnya, anak bisa memahami lebih mudah bahwa mereka disayang sehingga terbangunlan bonding.

Keenam, bermain bersama 

Bermain adalah sarana belajar bagi anak. Orang tua bisa menggunakan salah satu karakter anak ini untuk membangun dan menguatkan bonding. Catatan penting terkait bermain bersama adalah sesuaikan permainan dengan usia anak agar anak tidak bosan dan menciptakan master experience bagi  mereka. Kuncinya adalah menyenangkan.

Ketujuh, main game bersama 

Yups!

Kita sadari bahwa saat ini eranya digital. Teknologi sangat dekat dengan anak-anak generasi Alpha. Maka, mari kita manfaatkan teknologi tersebut sebagai sarana membangun bonding. Ada banyak aplikasi dan game-game baru yang muncul. Hal ini akan berdampak positif maupun negatif tergantung pada bagaimana kita menyikapinya. 

Yuhuii, trik dari kami ya Kawan Hamimku. Kami tidak anti gadget maupun teknologi. DUo sholihah kami kenalkan dengan gadget mulai dari penggunaannya dan manfaatnya. Pun dengan bahaya yang bisa diakibatkan oleh gadget itu sendiri. 

Akan tetapi, mengingat mereka adalah native teknologi maka aku tak kehilangan akal untuk menggunakan game sebagai sarana bonding dengan mereka. Mau tahu game apa itu? Yuks simak ulasannya di bawah ini!

Bermain Game Bersama  untuk Meningkatkan Bonding Antar Anggota Keluarga

Apa kabar bermain game  bersama cukup efektif meningkatkan bonding antar anggota keluarga? Bagiku pribadi, cara ini mengasyikkan asal ada batasan waktunya. Selain itu, melalui berbagai jenis game kemampuan dan kecerdasan anak terasah. Sekali lagi, untuk anak usia dini dengan pendampingan ya!Oleh karena kami adalah pekerja digital secara tidak langsung anak-anak sudah familiar dengan gadget dan digitalisasi di rumah kami. 

Salah satunya bermain game menggunakan PC maupun Hp. Wah, mau tau kah game yang kami mainkan dan ramah anak?

Pertama, Cooking Mahjong 

Game cooking Mahjong untuk meningkatkan bonding
Yups, aku memilih game yang disukai oleh duo sholihah yakni main masak-masakan. Uniknya, di cooking mahjong ini anak belajar kombinasi bahan untuk memasak. Hal ini bisa memperkaya pengetahuan anak lho terkait  urusan dapur hehehe.

Caranya mudah banget sih! Kita akan disuguhkan satu piring yang berisi bahan-bahan yang harus kita temukan dari bahan yang disediakan. Permainan jadi koki sejak dini ini memang butuh fokus. Sebab perolehan nilai juga dipengaruhi oleh keterbatasan waktu. Aku dan kakak saling membantu menemukan bahan-bahan dalam piring. Seru!

Biar gak penasaran bisa coba sendiri silahkan langsung meluncur ke  free online cooking solitaire video game: Cook food by marching recipe ingredients.

Kedua, Letter Scramble

Game tebak kata
Cung yang suka main teka-teki silang, hehehe. Anak pertamaku sudah tertarik main tebak kata ketika dia mulai bisa membaca. Akupun sesekali membuatkan teka teki silang secara manual berdasarkan pengetahuannya.

Kebetulan si kakak tertarik untuk belajar bahasa inggris. Aku rasa ini game yang tepat untuk menambah dan mengasah kosa kata bahasa inggrisnya. Caranya mudah tapi harus fokus dan konsentrasi. Sebab aliran huruf yang keluar untuk mendapatkan kata yang tepat terus keluar. 

Jadi ilustrasinya seperti  infografis di bawah ini!

Kami bekerjasama untuk menemukan huruf-huruf yang tepat untuk menyusun kata yang benar lho! Tak hanya ayah, bunda, dan kakak yang heboh. Si adik yang sedang belajar huruf juga excited.  Yups! Aku menyarankan Kawan Hamimku mencoba Free Online Letter Scramble Video Game ini!

Ketiga, Solitaire

Solitaire merupakan game legendaris versi aku. Mengapa demikian? Sebab solitaire adalah game yang ada di komputer pertama yang aku punya. Meskipun demikian, hingga sekarang aku belum berhasil menaklukan permainan mengasah strategi ini. 

Main game mendekatkan anak dan ortu
Bagaimana langkah bermain Solitaire? 

Pertama, susunlah kartu dari angka terkecil ke terbesar

Kedua, susunlah kartu secara berseling, setelah kartu warna merah maka berikutnya warna hitam dan seterusnya. 

Ketiga, melakukan draw sebagai kesempatan melengkapi kartu hingga susunannya sempurna

Eits, di langkah ketiga ini memang challenging sih. Sebab kita akan dihadapkan pada kondisi ketika draw bisa jadi kartu yang terbuka bukan kartu yang kita butuhkan. Maka kita harus segera membuka kartu lain dengan keterbatasan waktu yang diberikan. 

Jika aku mengamati suami main solitaire memang seru banget melihat gerakan tangan dan otaknya yang bekerja dengan cepat menata kartu-kartu tersebut. Asyik banget! Yoi, biar Kawan Hamimku merasakan keseruan yang sama yuk mencobanya deh langsung di Free Online Classic Solitaire Card Video Game.

Buat kami bermain game satu ini bikin gemes tapi senangnya sekaligus membangun kedekatan dengan pasangan. Asyikkan! Aku sudah berdamai dengan game hwakaka.

Keempat, Play The Palace Hotel

Cara meningkatkan kedekatan ortu dan anak
Bagiku game keempat yang aku mainkan ini melatih sabar, konsentrasi, teliti, dan hati-hati. Cara bermainnya sih mudah, kita hanya diminta menemukan benda-benda yang terlihat di bagian bawah layar. 

Nah, tantangannya barang-barang kecil tersebut berserakan di ruangan. Kehebohan kami dalam memainkan game ini adalah saling memberi tahu benda-benda yang perlu kita temukan. 

Bagi anak-anak secara tidak langsung, mereka belajar mengenal benda dan namanya. Asyik sih ya! Coba Kawan Hamimku merasakan sensasi serunya main Play The Palace Hotel: Free Online Hidden Objects Game sendiri. 

Makin seru kalo kalian battle dan siapa yang menuntaskan terlebih dahulu menemukan benda-benda yang tersembunyi tersebut. Seru deh!

Yoi itulah sedikit game dari banyaknya game yang ada di Solitaire.org. Kawan Hamimku bisa explore berbagai game dengan menyesuaikan kebutuhan kalian. Aku dan anak-anak membuktikan serunya bermain game bersama di Solitaire.org

Kini giliranmu!

Bonding Anak dan Orang Tua Bekal Membangun Kepercayaan

Bonding time adalah waktu khusus yang diciptakan untuk membangun keterikatan kuat yang berkembang antara orang tua dan anaknya.

Setiap keluarga perlu menyediakan waktu untuk bonding time.Selain itu, bonding bisa membuat setiap anggota keluarga menjadi lebih saling mengenal, saling menghargai, dan saling membangun kepercayaan. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa perasaan nyaman, aman, dan curahan kasih sayang yang diberikan oleh orang terdekat akan menjadi bekal bagi anak di masa depan. Sebab secara tidak langsung ikatan emosional terbangun karena adanya proses ikatan yang kuat antara anak dan orang tua.

Artinya orang tua akan mudah memberi kepercayaan pada anak maupun sebaliknya disebabkan ikatan emosional tersebut. Khususnya ketika anak-anak tumbuh remaja dan dewasa. Orang tua merupakan tempat ternyaman mencurahkan dan menaruh kepercayaan bagi anak yang memiliki bonding yang kuat dengan orang tua mereka. Salah satu tips membangun bonding antar anggota keluarga yang kekinian adalah bermain game bersama. 

Apakah sudah siap memprakti kannya!?

Hamimeha
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

17 komentar

  1. Menarik banget ya mbak ulasannya, ternyata memang kita perlu mengetahui alasan mengapa anak ga dekat dengan orang tuanya, supaya kedepannya bisa jadi insight agar bisa meningkatkan bonding dengan anak.

    BalasHapus
  2. Makan bersama itu kesannya sepele tetapi sangat bermakna kalau kita bisa menjalankannya setidaknya sekali setiap hari

    BalasHapus
  3. cita-citaku banget kalo udah berkeluarga dan punya anak pengen membangun bonding yang kuat dengan anak, harus tau ilmu-ilmunya dulu nih. makasih sharingnya mbak, bermanfaat bangettt

    BalasHapus
  4. Iya banget nih, bangun bonding bisa dengan nge-game barang anak. Seru dan mempererat hubungan anak dan ortu. Setuju jika perasaan nyaman, aman, dan curahan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua akan menjadi bekal bagi anak bagi masa depan mereka.

    BalasHapus
  5. related bangeettt Kak

    karena di era digital seperti sekarang, amat sulit utk bangun bonding.

    semangaattt untuk kita semua

    BalasHapus
  6. Penting sekali memmang ya mba mengeratkan ikatan Bonding antara ortu dan anak, agar kita mudah mengenali anak dan akhirnya anak pun bisa dekat dengan ortunya. Nggak perlu hal yang terlalu serius, main game juga jadi sarana Bonding yang menyenangkan. Paling suka main Solitaire, nih, hihi...tinggal mengurutkan angka dan mencocokkan gambar yg sama.

    BalasHapus
  7. Gimana caranya supaya tidak kecanduan mba? Sering khawatir kalo mengenalkan game anak-anak jadi kecanduan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertama didampingi, kedua dibatasi. Ketiga konsisten dengan ksepakatan. Itu yang aku terapin mbak sama anak2 dan ayahnya juga. Fyi, screen time ada waktunya di kami dan itubsudah dibuat kesepakatan sebelumnya.

      Hapus
  8. Wah iya, aku main solitaire bareng anak bungsuku wkwkw, ini game jadul zaman aku sma dan kuliah dulu, pokoknya kalau lagi pusing ngerjain tugas langsung main solitaire aja, tapi memang sih main game bareng itu bisa mengakrabkan hubungan antar anggota keluarga, dua anak laki-lakiku yang sekarang sudah kuliah dan SMK akur setelah sering main game bareng.

    BalasHapus
  9. Ini masih jadi PR emak untuk membangun bonding dengan anak-anak. Pekerjaan besar sekali
    .

    BalasHapus
  10. Membangun bonding antara orang tua dan anak itu kalau tidak dibiasakan memang sulit. Orang tua perlu memperhatikan aspek ini agar hubungan orang tua dan anak positif dan nyaman.

    BalasHapus
  11. Dengan melakukan banyak aktivitas bersama, maka bonding dengan anak akan terbentuk dan membuat orangtua bisa mencairkan obrolan setegang apapun keadaannya. Ada sih, kadang-kadang keadaan dimana orangtua dan anak bisa sama-sama awkward. Lemesinnya salah satunya dengan main bareng di Solitaire. Apalagi kalau anaknya sedang beranjak dewasa. Komunikasinya uda beda lagi.

    BalasHapus
  12. Seru nih kalau anak2 bisa diajak nge-game bareng. Anakku sekarang udah remaja semua dan mondok semua, hiks... emaknya nge-game sendirian. Buat yang masih berkumpul dengan anak2 saat ini, bisa dipraktikkan nih tips nge-gamenya. Jaman anakku kecil dulu, kami juga bbrp kali nyobain game bareng gini. Beda jaman beda game-nya kalik yaaa...

    BalasHapus
  13. Perihal bonding ini emang perlu banget, rasanya kalau sibuk masing-masing tuh rumah jadi hampa dan sumpek banget. Beda kalau lagi bareng dan saling jaling kerjasama dan berkasih sayang, rasanya tuh pengin di rumah terus.

    BalasHapus
  14. Aku juga suka main solitaire ini mba, terutama yang game klasik kartu solitaire ituh. Kalau suami suka yang free cell

    BalasHapus
  15. Membangun bonding itu penting
    Ada banyak kegiatan yg biss kita lakukan untuk membangun bonding
    Salah satunya ya main games di solitaire ini ya mbak

    BalasHapus
  16. Selalu harus tiap hari
    Aku juga suka ajak suami dan anak main game yang bisa mikir semua
    Kalau kalah, kecewa bersama
    Kalau menang, ngakak bersama

    BalasHapus

Posting Komentar