=Hamimku

Journaling Bukan Sekadar Luapan Emosi

Posting Komentar

Hai Kawan Hamimku!

Masih ingat tulisanku tentang diary, perempuan, dan perasaannya? Yup, umumnya orang menyamakan diary sebagai tulisan ajang curhat. Namun sebenarnya jika tahu tekniknya ada lho curhat yang bisa membawa kita ke arah lebih positif dan terarah.


Yakni journaling, sebuah aktivitas menuangkan seluruh pikiran dan perasaan kamu ke dalam bentuk tulisan supaya kamu bisa memahaminya secara lebih jelas. Nah, tapi sebenarnya tak sesederhana itu. Journaling memiliki banyak bentuk. Termasuk Journaling saat membersamai tumbuh kembang anak.


Dan aku pernah melakukannya selama 20 hari berturut-turut. Aku tulisan lah kejadian di hari tersebut melalui item-item yang tersedia. Dari sini kita curhatnya jadi terarah kan hehehe.


Nah, dan kesempatan kali ini aku ingin berbagi journaling membersamai duo sholihah. Ingin kusampaikan bahwa journaling bukan sekadar luapan emosi. Meski pada dasarnya ada goals kita melakukan journaling untuk mengenali emosi kita lebih baik lagi.


Yuhuii aku beri contoh journaling yang pernah aku lakukan ke duo sholihah

Contoh Journaling Membersamai Tumbuh Kembang Anak


Oh ya Kawan Hamimku, nama jurnalnya adalah Jurnal Mindful parenting. Targetnya memang kita selaku orang tua berusaha untuk membersamai anak dengan goals yang lebih dalam. Termasuk bagaimana kita mengenali anak melalui dunia mereka.


Nah, langsung saja ya!

*JURNAL MINDFULL PARENTING*


Nama: Asma KA

Tanggal: 28 Juli 2021

Hari ke: 20


Fakta/peristiwa/kegiatan:

Adik demam. Tapi sulit sekali minum obat. Akibatnya tiap minum obat drama, nangis dan tumpahlah semua.


Si kakak pun menyaksikan bagaimana susahnya membuat adik minum obat.


Perasaan:

Sedih


Respon:


Berupaya untuk tetap bisa membuat obat masuk mulut dan ditelan oleh adik.


Terharu dengan apa yang dilakukan kakak.


Reaksi ananda:

Kakak melihat bagaimana obat yang masuk mulut sering kali di keluarkan lagi oleh adik. Akhirnya tumpah ke lantai.

Melihat lantai yang merah dan lengket membuat kakak segera membersihkannya dengan tisu.


Dia dengan sigap segera membersihkan tumpahan obat.


Refleksi:


Anak kecil itu sudah mengenal empati.

Mereka akan melihat apa yang ada di sekitarnya.

Meski kadang menggemaskan sejatinya tak ada anak yang tega melihat ortunya kesusahan.


Ah, aku baper sama kakak!

Love you nak. Tumbuhlah dengan baik.


Pelangiku hari ini:

🌈🌈🌈🌈🌈


#harike2

Kesan Melakukan Journal Mindful Parenting


Menurutku melakukan journaling itu tak semudah menulis diary. Saat menulis diary kita bebas mengungkapkan apa saja namun tidak terarah. Nah, dengan adanya journaling lebih mudah bagi kita untuk memahami perasaannya.


Seringkali peran kita sebagai emak-emak membuat kita lelah akibatnya emosi tidak terkontrol. Nah, menghindari emosi tidak terkontrol maka journaling bisa menjadi sarana untuk mengetahui lebih dalam tentang dirinya.



Yuhuii buat aku pribadi ada tiga kesan yang aku highlight saat melakukan journaling khususnya journal mindful parenting.


Pertama, menganalisa emosi

Ya, dengan melakukan journaling membuat kita memahami emosi kita lebih detil. Sehingga kita bisa menganalisa emosi seperti apa yang kita rasakan mana kala ada suatu kejadian tertentu.


Kedua, belajar memperbaiki reaksi atas sesuatu

Tanpa kita sadari bagaimana kita bertindak sangat dipengaruhi oleh pola asuh, kondisi lingkungan, dan karakter kita.


Nah, saat kita merasa saat bereaksi ke anak atas suatu hal kok negatif. Maka melalui journaling membuat kita lebih mudah mengevaluasi. Dengan demikian kita bisa belajar untuk melakukan yang lebih baik di lain kesempatan.


Ketiga, media rencana masa depan


Yuhuii melalui journaling ini akan membantu kita merancang masa depan. Apalagi poin sebelumnya bisa dijadikan media evaluasi dan refleksi diri.


Oke Kawan Hamimku, jadi journaling itu memang banyak manfaat lho. Hanya saja harus rajin buat melakukan administrasinya hehehe…


Sedikit ulasanku tentang journaling bukan sekadar luapan emosi semoga bermanfaat ya.
Journaling bukan sekadar luapan emosi

Hamimeha
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

Posting Komentar