=Hamimku

Jangan Jadi Orang Gak Enakan!

1 komentar

Jangan jadi orang gak enakan
Hai Kawan Hamimku!

Apa kabarnya, semoga kalian dalam kondisi sehat ya. Aku hari ini mau curcol nih, tentang jangan jadi orang gak enakan. Oh ya, beberapa waktu lalu sebuah K-Drama yang anak milenial berjudul Star-Up cukup menghebohkan ya.

Selain pemainnya yang oke, alur dan ide cerita juga menarik. Tapi ada satu tema yang menarik perhatianku. Yaitu ikatan antara nenek Seo Dal Mi Choi Won Deok diperankan oleh Kim Hae Sook dan Han Ji Pyong yang diperankan oleh Kim Sun Ho.

Jika Kawan Hamimku memgamati, betapa di masa dewasa Han Ji Pyong begitu baik kepada Seo Dal Mi atas dasar rasa ingin balas budi terhadap kebaikan nenek Seo Dal Mi. Yang mana dulu pernah melakukan banyak kebaikan kepadanya.

Nah, di sepanjang cerita K-Drama yang disiarkan di tvN setiap mulai 17 Oktober hingga 6 Desember 2020 ini banyak menunjukkan adegan balas budi yang dilakukan oleh Han Ji Pyong itu adalah faktor gak enakan.

Tahukah kalian, gak enakkan itu apa?
Semisal jika kita mau melakukan sesuatu tapi kemudian kita gak jadi melakukannya karena ada perasaan gak nyaman. Entah karena takut salah, malu, ataupun menjaga perasaan orang lain. Nah, ini namanya gak enakan.

Menurut Kawan Hamimku, apakah pernah melakukan sesuatu karena perasaan gak enakan ini?

Jangan Jadi Orang Gak Enakan, Menyiksa!

Yup!

Aku sebenarnya pernah berada di posisi seperti Han Ji Pyong itu. Karena merasa seseorang telah berbuat baik kepadaku akibatnya aku selalu mencoba untuk berbuat baik juga kepada orang tersebut beserta orang-orang yang ada kaitannya dengannya.

Nah, ternyata hal ini sungguh menyiksa. Sebab membuat kita menjadi tampak bermuka dua. Meski sebenarnya, bermuka duanya kepada diri sendiri. Tak ada niat menjelekan juga sih.

Ehm, apakah ini namanya gak ikhlas ya? Karena melakukan balas budi karena perasaan gak enakan. Apakah perbuatan seperti akan bernilai kebaikan? Karena ada niat yang ternodai dari kata gak enakan ini.

Ah, betapa hal ini ternyata ada pengaruh inner child-ku. Semasa kecil, aku memang sering kali memposisikan sebagai good girl. Yang ternyata aku sadari ketika dewasa membuatku merasa tak nyaman.

Setiap ada suatu tindakan berupa kegagalan, kekalahan, ataupun tindakan buruk yang kulakukan maka aku merasa sangat tersiksa sehingga bisa menyalahkan diri sendiri. Apakah sebegitu terlukanya inner childku?

Ya, kita kembali ke pembahasan jangan jadi orang gak enakan. Prinsipnya perbuatan baik pasti akan mendapatkan balasan kebaikan pula. Meskipun balasannya dalam bentuk lain yang tak terduga.

Semakin aku menyadari bahwa ada inner child yang terluka dalam diriku. Akupun mulai belajar referensi seputar ilmu psikologi bab kesehatan mental ini. Khususnya seputar self love.

Lalu bagaimana mengatasi perasaan gak enakkan itu? Nah, aku mau berbagi tips dengan kalian berdasarkan pengalamanku ya.

Tips Agar Jangan Jadi Orang Gak Enakan

Pertama, pahami dirimu.

Yang paling memahami diri kita ya kita sendiri. Cobalah untuk lebih peka atas perasaan atau emosi yang kamu rasakan.

Kunci memahami diri sendiri adalah jujur. Jika Kawan Hamimku tak bisa jujur maka hingga kapanpun kamu tak kan pernah mencintai dirimu.

Kedua, open minded

Yup!

Buka pikiranmu dengan banyak bergaul dengan lingkungan di luarmu. Temukan beragam karkater, suasana, serta lingkungan yang bisa membuatmu belajar bagaimana harus bersikap.


Memang harus open minded bahwa dunia ini penuh warna.

Ketiga, tingkatkan ilmu dan wawasanmu


Yoi, poin penting tentang ilmu sebelum amal. Perluas wawasanmu dengan membaca buku, ikut webinar, ataupu forum-forum yang membuat keilmuanmu dan wawasanmu bertambah.

Keempat, sadari bahwa kita tak bisa membahagiakan semua orang

Ehm, hal ini mungkin dulu yang tak bisa aku pahami. Menjadi good girls adalah cara terbaik agar orang senang berada di dekatku. Ah, baru saja kemarin aku menikmati salah satu film dari Disney Hot Star berjudul Turning Red.

Inti ceritanya, bahwa emosi negatif yang dipendam terus menerus akan menjadi bom waktu bagi kita. Bahkan bisa meledak sewaktu-waktu.

Kelima, jadilah diri sendiri

Poin terakhir ini merupakan sebuah nilai kebijakan diri kita untuk melakukan apa yang memang ingin kita lakukan.

Bukan karena gak enakan. Kalau kita ingin berbuat baik ya karena ingin. Bukan untuk meminta balasan. Meski secara umum masyarakat suka sekali menghitung-hitung kebaikan. Ah, tapi kita tak perlu mengikutinya bukan?

Lalu bagaimana agar perasaan gak enakan ini tak mendasari motivasi kita saat ingin membalas kebaikan seseorang kepada kita.

Cara Membalas Budi dengan Ikhlas


Kuncinya adalah jujur pada diri sendiri. Kita memahami bahwa syarat diterimanya amal adalah ikhlas dan ittiba' (sesuai tuntunan Rasulullah).

Ya! kita seharusnya belajar dari bagaimana cara Rasulullah membalas budi. Kisahnya dengan sang paman yakni Abu Thalib adalah ikatan yang tulus. Semasa jadi yatim piatu hingga sang kakek wafat. Abu Thalib senantiasa menjadi kerabat paling dekat bagi Rasul.

Dan tahukah bagaimana cara Rasulullah membalas budi? Manusia mulai itu sangat menyayangi Ali bin Abi Thalib sebagaimana Rasul bersama pamannya dulu. Nah, inilah bentuk balas budi yang tak terlihat jika itu adalah perbuatan balas budi bukan.

Sebab Rasulullah melakukannya tanpa mengungkit kebaikan sang paman dibalik kebaikan yang Rasul lakukan kepada Ali.

Jadi, intinya saat Kawan Hamimku ingin membalas budi pada seseorang. Jelas kunci pertama adalan niat. Niatkan bahwa apa yang dilakukan adalah ibadahmu kepada Allah untuk meneladani kisah Rasulullah.

Kedua, pastikan bahwa perasaanmu tak diliputi dengan perasaan gak enakan

Jika masih merasa itu maka ambillah jeda. Hingga bisa melakukan sesuatu dengan peraaaan senang. Keinginan senang, ringan, tindakan yang tanpa ditunggangi perasaan gak enakan.

Ketiga, jika ingin membalas budi sebaiknya lakukan dengan cara yang baik. Tak perlu mengungkit kebaikannya agar ia juga tak terjerumus perasaan sombong dan kita juga terjaga dari perasaan gak enakan.

Selain itu, usahakan membalas kebaikannya minimal setara dengan kebaikannya di masa lalu. Meskipun bisa jadi apa yang dilakukan kecil. Sejarinya itu bisa jadi hal besar bagi mereka, atau sebaliknya. 

Dan lebih baik lagi jika kita bisa membalas budi di saat orang tersebut dalam masa sulit dan memang sedang butuh bantuan. 

Oke itu dia yang aku juga lakukan. Sebab perasaan gak enakan ini seperti penyakit bisa menjadi belenggu buat kita karena memenjara kita atas omongan dan pandangan orang lain.

Maka, yuks kita jaga hati kita dalam taat agar Allah senantiasa menjaga dan memberkahi setiap perbuatan kita. Amiin

Hamimeha
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

1 komentar

  1. Aku jarang ngerasa ga enakan, pernaaaah tapi hanya ke orang2 tertentu di mana aku memang susah menolak kalo dimintai tolong Ama segolongan ini 😄. Tapi utk orang2 lain yg hubungannya hanya biasa aja ke aku, aku tegas sih. Kalo memang ga bisa utk dimintai tolong, ya bakal aku tolak dengan halus beserta alasan. Daripada kitanya malah ngeluh kan Yaa :).

    Tapi memang kalo niatnya utk balas Budi, ya harus bener sih. Jgn selaku ngungkit gitu. Jadi kayak ga ikhlas 😄

    BalasHapus

Posting Komentar