=Hamimku

Si Momo

4 komentar

 Si Momo

Oleh Hamimeha 


Si momo

"Yuhuiiii," 

Momo terus bergelayut di ranting-ranting serta  sesekali melompat dari dahan pohon satu ke dahan pohon yang lainnya. Udara pagi membuat tubuh Momo semakin membuatnya bersemangat. 


Momo selalu riang, selama hidup di hutan ia nyaris tak pernah punya masalah. Jika Pun ada masalah, ia selalu bisa lolos dengan baik. Seperti kejadian beberapa hari yang lalu. Peluru para pemburu berterbangan menghujaninya. Namun kemampuannya melompat dari pohon satu ke pohon yang lain menjadikannya mahir dan lincah untuk menghindari kejaran peluru. 


Hasilnya, dia memang selamat. Sayangnya, kejadian itu membuat Momo jadi tinggi hati. Memang di hutan ada sebuah rumor mengerikan. Konon katanya, hewan yang berhasil lolos dari serangan pemburu adalah hewan yang diberkahi. Artinya, hewan itu adalah hewan ajaib. Sedihnya, Momo mempercayai itu. 


Padahal raja hutan mengatakan bahwa antar penghuni hutan harus saling menjaga. Jika ada satu binatang yang mengalami kesulitan maka yang lain harus membantu. Sekali lagi, hal itu tak diindahkan oleh Momo. Dia masih merasa bahwa kesuksesannya lolos dari para pemburu adalah atas bakat melompatnya selama ini. 

Buang sampah sembarangan


Dia terus menggelayut dan sesekali berhenti untuk mengambil makanan favoritnya yaitu pisang. Dia pun sembarangnya membuang kulit pisang yang sudah dia makan. 


"Mo, hati-hati dong!" teriak suara dari bawah pohon. Ternyata, ada jerapah yang sedang lewat. Karena tubuhnya yang tinggi kepala jerapah terkena timpuk kulit pisang yang sembarangan dibuang oleh Momo. 


"Wah, maaf jerapah. Aku tidak lihat nih." Momo cekikikan sambil pura-pura menutup mata dan membuang satu kulit pisang di bawah pohon yang baru saja dia kunyah . Jerapahpun mendenguh kesal. Dia tak mau berdebat pagi-pagi dengan Momo. Jerapah pun berlalu. 


Matahari mulai menyingsing, hari itu teriknya sangat menyengat. Momo memilih dahan pohon yang terlihat besar untuk istirahat. "Ah, aku mau tidur dulu," katanya dalam hati. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat mengganggu tidurnya. 


"Kung kong kung kong!"


Momo pun mencari dari mana asal  suara yang membuatnya kesal. Dia bangkit dari posisi tidurnya, matanya menjelajah pohon-pohon dan semak-semak. Tapi hasilnya nihil. 


Namun suara itu semakin keras. Momo semakin kesal. Awalnya dia tak ingin menghiraukan namun suara keras itu menjadi lebih keras lagi dan lagi. Dan akhirnya…


Sebuah batu besar di balik pohon paling ujung tertangkap matanya. Dia mencoba bangkit dan mendekati batu itu.  Suara itu semakin terdengar jelas. Dia melompat dengan sangat lincah. Momo meraih ranting-ranting pohon yang menjuntai.


"KUNG KONG KUNG KONG!" 


Setelah semakin dekat suara itu semakin terdengar keras dan jelas. Rupanya ada seekor katak tua yang sedang terjepit batu. Sekilas terlihat si katak merintih kesakitan. Tapi hati Momo dibuat kesal. Dia ingin membalas rasa kesalnya dengan membiarkan si katak tua.


Si momo monyet yang tinggi hati

"Mooo mooo…," rintih katak tua melihat sosok tubuh Momo yang terlihat olehnya. Katak tua terus memanggil-manggil Momo yang semakin menjauh dengan suaranya semakin melemah.

Momo terus melesat dan bergelantungan di ranting pohon. Setiap kali menangkap ranting pohon yang menjuntai dia berteriak, "Auwwwoooooo". Dia tak peduli dengan si katak tua yang menggangu tidurnya. Dia marah kepada si katak tua.


Nah, bagaimana kelanjutan kisah ini? Yuks kita nantikan di postingan berikutnya ya kisah Si Momo? Hehehe. 

Hamimeha
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

4 komentar

  1. Wah, penasaran dengan cerita selanjutnya.. nice story mb. Ilustrasinya juga lucu.

    BalasHapus
  2. Mbak Sendy masya Allah terima kasih sudah mampir .. uch.. yang suka sehati hehehe

    BalasHapus
  3. Wah bagus mb ceritanya...
    Ilustrasiya juga kece..
    Mb Hamim keren..masya Allah

    BalasHapus
  4. Mbak Zulmiii terimakasih sudah mampir.. masyaah

    BalasHapus

Posting Komentar